NEW UPDATE

Jumat, 20 April 2018

ILMU MANAGEMEN RAM ANDROID DAN LINUX

banyaknya user yang awam tentang linux/android dan menyamakan persepsi salah yang mereka tahu dengan sistem operasi windows.

perlu di ingat, Android based on Linux, bukan windows...
cara kerja, pengaturan, serta manajemennya juga berbeda
karena berbeda sistem operasi

hal yang perlu diingat

1. Android/Linux itu semua tentang efisiensi..
2. Android mengganggap RAM itu adalah Sumber daya (Resource) yang harus digunakan
3. Android memiliki AutoKiller Saat Low memory atau LMK

Konsep pemakaian memori Linux adalah semua tentang efisiensi.
RAM adalah sumber daya yang harus digunakan, 100% jika memungkinkan, sepanjang waktu (jika memungkinkan).

Linux menggunakan RAM yang tidak digunakan untuk cache data dan filesystem meta-data dari perangkat penyimpanan lambat (Flash atau disk)

karena mengambil informasi dari RAM jauh lebih cepat:
Tidak ada hambatan (bottleneck) seperti media fisik lambat, slow buses or device clocks, dan tidak memerlukan dekompresi.

dekompresi : tiap aplikasi di android itu adalah compiled java within compressed zip.
jadi apk harus di dekompresi, sebelum aplikasi siap untuk di ekseskusi

----------------------------------
LOGIKA KERJA RAM LINUX
----------------------------------
Ram : meja kerja
CPU : pegawai
isi ram : barang-barang
---------------------------
Seorang pegawai (CPU), dia kerjanya mengatur, pendataan, stempel, dan tanda tangan...

mana yang lebih baik??
1. meja kerja pegawai tsb diisi penuh oleh barang2 yang sering dia pakai, kaya pulpen, scanner, printer, stempel, agar dia semakin cepat mengerjakan kerjaannya, semakin besar meja (RAM), semakin baik kerjanya..

atau..
2. meja kerjanya kosong, dan dia harus ambil pulpen ke tempat pengadaan pulpen, mau scan harus ke scanner di ujung kantor, mau nge-print harus jalan dulu ke printer

no.1 adalah cara kerja Android/Linux
balik ke tulisan atas : Linux/Android itu semua tentang efisiensi..
Android menganggap RAM itu resource yang harus digunakan, 100% klo emang bisa..

----------------------------------
HUBUNGAN RAM BATTERY
----------------------------------
RAM usage tidak mempengaruhi battery
1. Mengisi RAM itu diatur oleh Memory Controller BUKAN CPU/APU

2. apapun yang di store di memory, digunakan atau tidak, tidak mengaktifkan CPU/APU, tapi oleh memory controller chip.

3. Semakin sedikit FREE RAM di android semakin cepat, karena semua resource yg ada sudah tersedia di RAM, jadi tinggal panggil address resource di ram, tidak perlu mencari lalu me-load frameworks/bitmap/vector/content

The amount of data you hold in memory doesn't influence the battery life as the complete memory has to be refreshed all the time,

whether you store something there or not (the memory controller doesn't know whether a part is "unused").

LOGIKA :
Ram : meja kerja
CPU : pegawai
isi ram : barang-barang
Sekretaris : Memory Controller
----------------------------------
karena sekretaris tau apa yang sering pegawai pakai, oleh sekretaris meja kerja diisi barang2 yang sering digunakan.. pegawainya (cpu) ya tinggal pakai aja


----------------------------------
LMK
----------------------------------
Android sendiri sudah memiliki LMK (Low Memory Killer) untuk mengatur kebutuhan memory
Di dalam LMK ini ada 6 pembagian untuk pengaturan task killer, yaitu:

FOREGROUND_APP : Aplikasi yang ada aktif dilayar saat ini
VISIBLE_APP : Aplikasi yang hidup dan berjalan di background karena masih melakukan sesuatu
SECONDARY_SERVER : sebuah proses/service yg dibutuhkan aplikasi yang sedang berjalan
HIDDEN_APP
CONTENT_PROVIDER
EMPTY_APP

walaupun sudah diatur oleh system, tapi kita bisa mengaturnya sendiri...
Setiap Handset mempunyai setting LMK yg berbeda-beda..

-----------------------------

MENGAPA ANDROID TIDAK MEMBUTUHKAN TASK KILLER?

    Kebanyakan Aplikasi akan keluar dengan sendirinya apabila user menekan tombol “back”
    Jika menekan Home, Android will eventually kill it once it’s been in the background for a while.
    Android secara otomatis mematikan task/proses ketika membutuhkan memory
    Android secara otomatis mematikan task/proses ketika task/proses itu sudah selesai dilakukan
    Android secara otomatis mematikan task/proses ketika user tidak menggunakannya dalam waktu lama
    Hampir semua services yang berjalan di background menggunakan sedikit memory ketika aktif tapi tidak melakukan sesuatu.
    Mematikan paksa aplikasi/task/proses memiliki efek samping yang tidak baik untuk system, karena CPU akan aktif untuk mengaktikan kembali task/proses yang dibutuhkan, dan memulai serangkaian proses untuk mengecek proses yang dibutuhkan.


What You Should Do: Let Android handle tasks itself.
Don’t install programs like Advanced Task Killer to auto-kill apps.
Use ATK only when you need to kill an app that is misbehaving.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

newer posts older posts